Selasa, 23 September 2014

Kewirausahaan : Menentukan Jenis Bisnis yang Sesuai dengan Bakat dan Keahlian




Kata Pengantar



            Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam. Berkat limpahan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas kelompok membuat makalah Kewirausahaan. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Chusnul Rofi’ah selaku dosen pembimbing, yang telah membantu kami dalam penyusunan tugas kelompok kami ini.
Kami berharap makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan agar para pembaca dapat memahami konsep dari “Menentukan Jenis Bisnis yang Sesuai dengan Bakat dan Keahlian”.Dalam penyusunan tugas makalah ini, penulis telah menghadapi berbagai hambatan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun dari luar. Untuk itu penulis menghaturkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharap kesediaan pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang mendukung, agar kami bisa memperbaiki kesalahan kami.











Jombang, 25 Juni 2013


                                                                                                  Penulis
Daftar Isi

Halaman Judul..................................................................................................................................i
Kata Pengantar.................................................................................................................................ii
Daftar Isi.........................................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2  Rumusan masalah..........................................................................................................2
1.3  Tujuan penulisan............................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
            2.1 Keahlian Kewirausahaan...............................................................................................3
            2.2 Tips Menentukan Jenis Usaha.......................................................................................4
            2.3 Fungsi-fungsi Manajer...................................................................................................6
            2.4 Analisa Usaha................................................................................................................9
                  2.4.1 Tujuan Rencana Usaha.........................................................................................9
  2.4.2 Produk dan Latar Belakang Usaha.......................................................................9
                  2.4.3 Analisa SWOT......................................................................................................9
                  2.4.4 Segmentasi Pasar................................................................................................10
                  2.4.5 Target Pasar........................................................................................................10
                  2.4.6 Positioning Pasar.................................................................................................10
                  2.4.7 Strategi Pemasaran (4P)......................................................................................11
                  2.4.8 Struktur Organisasi.............................................................................................11
                  2.4.9 Analisa Biaya......................................................................................................11
BAB III : PENUTUP
            3.1 Simpulan......................................................................................................................14
Daftar Pustaka...............................................................................................................................15
Lampiran........................................................................................................................................16

  





BAB I
PENDAHULUAN

1.1             Latar Belakang
Dunia bisnis sekarang ini sangat kompetitif. Oleh karena itu anda membutuhkan keahlian khusus agar dapat sukses sebagai seorang pengusaha. Sebagai seorang pengusaha, anda perlu untuk memiliki keahlian organisasional dan keahlian manajemen yang akan membawa bisnis anda kepada kesuksesan. Tapi lebih daripada itu, anda harus memiliki hasrat yang kuat untuk sukses. Suatu gairah dan semangat kerja yang tinggi.
            Memilih jenis usaha itu tidak boleh sembarangan, Karena seorang wirausaha pasti menginginkan usahanya berjalan lancar dan berkembang sesuai rencana.
Keberhasilan sebuah usaha (bisnis) ditentukan oleh 2 faktor yang sangat dominan, dan diantara 2 faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1. Faktor Internal ( Pribadi/Diri sendiri )
Menentukan sebuah  Usaha (Bisnis) harus  sesuai keahlian atau bakat, hobby yang dimiliki seseorang. Jika seseorang membuka usaha sesuai keahlian, bakat dan hobby tentunya orang tersebut sudah mengenal dengan detail jenis usaha yang akan dijalankan.
Jika sesorang memilih bisnis yang tidak sesuai Keahlian, Bakat atau Hobby, Sama saja ia memilih usaha yang tidak sesuai karakter yang dimilikinya. Dan jenis usaha yang tidak dipilih sesuai karakter akan menimbulkan masalah sebagai berikut :
a. Perhatian dan kontribusi kurang maksimal, serta kurang Antusias.
b. Hasil kurang maksimal, karena bukan Keahlian, Bakat dan Hobby.
c. Salah mengambil keputusan sehingga Bisnis berjalan lambat.
2. Faktor Eksternal (Dari Luar)
Faktor eksternal merupakan bagaimana cara kita mencari informasi yang bisa menunjang perkembangan Usaha (bisnis) yang akan kita jalankan. Dan diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Memilih Lokasi yang strategis
b. Lokasi Mudah dijangkau.
c. Merupakan pusat keramaian suatu daerah.
d. Bisa mengikuti tren atau perkembangan Model.





1.2             Rumusan Masalah
1.      Apa keahlian-keahlian yang harus dimiliki seorang wirausaha?
2.      Apa saja tips-tips menentukan jenis usaha?
3.      Apa saja fungsi seorang manajer?


1.3             Tujuan Penulisan
1.      Menguraikan keahlian-keahlian yang harus dimiliki seorang wirausaha.
2.      Menjelaskan tips-tips dalam menentukan jenis usaha.
3.      Menggambarkan fungsi seorang manajer.




















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Keahlian Kewirausahaan
Keahlian kewirausahaan adalah kemampuan yang akan menyukseskan atau menggagalkan bisnis anda. Memiliki keahlian ini sejak dari awal akan mengurangi rintangan anda dalam memulai karir baru sebagai seorang pengusaha. Menggunakan keahlian-keahlian tersebut secara strategis akan memastikan bisnis anda tetap bertahan dalam berbagai macam situasi. Keahlian kewirausahaan harus dimiliki oleh seorang yang akan memulai suatu usaha, agar kegiatan usahanya teratur dan bisa berhasil. Karena keberhasilan suatu usaha tergantung oleh keahlian manajer dalam perusahaan tersebut.
Berikut ini adalah beberapa keahlian wirausaha yang perlu anda miliki untuk kesuksesan bisnis anda:
1. Jadilah seorang generalis
            Anda tidak harus menguasai satu bidang secara tuntas, tapi anda harus cukup fleksibel untuk mengetahui setiap aspek dari dasar-dasar bisnis dan bagaimana setiap hal saling berhubungan satu sama lain. Diantara keahlian wirausaha lainnya, keahlian jenis ini memberi anda suatu kapasitas untuk mampu melihat bagaimana hal-hal saling berkaitan dan memampukan anda untuk menjalankan bisnis secara keseluruhan. Jadi, anda harus mengetahui sedikit dari semua hal, bukan mengetahui banyak dari hanya satu hal saja.
2. Kemampuan manajerial dan kemampuan administratif
            Kebanyakan bisnis besar mempekerjakan ratusan dan bahkan ribuan karyawan dengan spesialisasi mereka masing-masing. Lupakan dulu hal tersebut jika anda memulai bisnis dari nol seperti kebanyakan pengusaha sukses memulai bisnis mereka. Bahkan menyewa seorang asisten adalah cukup mahal bagi anda yang baru memulai bisnis. Jadi dasar keahlian wirausaha yang perlu anda miliki pertama kali adalah keahlian administratif untuk mengelola pendapatan dan pengeluaran harian anda. Selain itu, anda memerlukan keahlian manajerial untuk mengendalikan setiap situasi yang terjadi ketika anda mulai menjalankan bisnis anda. Misalnya melayani keluhan pelanggan melalui telepon sebagai bagian dari peran anda sebagai customer service.

3. Keahlian perencanaan
            Perencanaan adalah keahlian penting yang harus anda miliki sebagai seorang pengusaha. Diantaranya adalah mengelola manajemen waktu anda sehingga waktu anda tidak terbuang percuma ketika banyak hal yang harus anda selesaikan. Keahlian perencanaan akan memastikan anda memiliki, bukan hanya ide mengenai apa yang telah anda capai hari ini, tapi juga memastikan bahwa anda berpegang teguh pada rencana anda. Hal yang paling sulit mungkin adalah banyaknya tugas yang harus anda selesaikan setiap hari. Kemampuan untuk menyelesaikan banyak hal adalah suatu keharusan bagi seorang pengusaha agar dapat mencapai hasil yang memuaskan.

4. Keahlian manajemen keuangan
            Saat anda memutuskan untuk menjalankan bisnis bukan hanya sebagai suatu sarana mewujudkan keinginan anda menjadi seorang pengusaha tapi juga untuk mendapatkan sejumlah uang, anda harus mengasah keahlian manajemen keuangan anda. Salah satu keahlian penting yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha adalah kemampuan untuk mengelola keuangan anda agar anda mempunyai cukup uang untuk membiayai bisnis anda dan memperoleh sisanya sebagai keuntungan anda.

5. Keahlian berinteraksi dengan manusia
            Mendirikan suatu bisnis akan mewajibkan anda untuk berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai macam latar belakang. Ini adalah suatu keahlian bisnis yang akan memungkinkan bisnis anda semakin berkembang dan semakin sukses. Setiap pengusaha sukses mempunyai keahlian yang cukup baik dalam hal berinteraksi dengan manusia, dan jika tidak memiliki keahlian tersebut, mereka mempekerjakan orang lain untuk melakukannya. Anda akan selalu berhubungan dengan manusia dalam setiap tahap dari perkembangan bisnis anda. Jadi pastikan anda memiliki ketertarikan terhadap orang lain dan bagaimana cara mereka bekerja.

2.2 Tips Menentukan Jenis Usaha
Sebelum kita membuka usaha yang kita inginkan dalah menentukan jenis usaha yang tepat agar usaha yang kita jalankan bisa berhasil.Hal – hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan sekaligus untuk memulai usaha atau bisnis Anda.
Pertama, kenalilah diri Anda
Saya yakin, tidak ada manusia yang mengenal potensi dirinya selain dirinya sendiri, tapi karena pandangan manusia sering tertuju ke luar dari dirinya, maka potensi tersebut sering terabaikan, sehingga dirinya sendiri tidak mengetahui. Begitu pun dengan Anda, Anda juga sering kebingungan tentang potensi apa yang ada pada diri Anda.
Untuk menggali potensi tersebut, coba Anda kenali apa saja yang telah Anda miliki, keahlian, kegemaran atau hobi, minat dan bakat Anda, motivasi, serta kesiapan dan kesigapan Anda untuk merintis dan mengelola suatu usaha.
Kedua, mencari peluang usaha
Setelah Anda mengenali potensi yang ada pada diri Anda, maka pilihlah jenis usaha yang paling tepat dan sangat berpeluang bagi Anda. Untuk mencari peluang usaha, ada banyak cara yang bisa Anda tempuh dan lakukan, diantaranya:
• Bersilaturrahmi, hal ini sangat dianjurkan dalam ajaran agama Islam, apalagi dalam urusan mencari rezeki, hanya tentu saja niatnya harus karena Allah, bukan semata-mata berniat untuk urusan yang lain. Bersilaturrahmi bisa dilakukan dengan teman-teman atau kenalan baru Anda, dengan saudara, atau dengan siapa saja, apalagi jika merekaorang-oragng yang bergerak dalam dunia usaha. Ungkapkan kepada mereka mengenai keinginan Anda untuk mencari produk atau usaha tertentu. Tanyakanlah pada mereka apa saja yang biasa mereka lakukan, bagaimana mereka memulai usaha atau bisnis, bagaimana rencana usahanya ke depan, bagaimana mereka menyiasati persaingan, mengelola resiko, menilai dan memenuhi kebutuhan pasar, dsb. Jika usaha yang Anda minati ada diantara mereka, cobalah pendekatan lebih dalam, misalnya lebih sering berkunjung ke rumahnya, mengajak mereka makan-makan atau sekedar minum, berkunjung ketempat usahanya dll.
• Dengan membaca koran, tabloid, atau majalah, atau menonton televisi. Saya kira banyak peluang-peluang usaha yang menarik yang bisa kita peroleh di sana.
• Coba Anda buka-buka juga halaman kuning atau yellow pages yang biasanya disertakan dengan buku daftar telepon. Disana banyak iklan dari berbagai macam produk dan jasa, yang mungkin saja salah satunya bisa menginspirasi Anda untuk memilih usaha yang paling sesuai dan paling berpeluang.
• Jika Anda gemar membaca buku serta sering pergi ke toko buku, sekarang banyak sekali buku-buku yang bisa Anda jumpai, yang isinya berupa ide-ide, serta kiat-kiat untuk memilih dan memulai usaha, tidak ketinggalan pula teknik-teknik serta strategi-strategi usaha dan sebagainya, yang bisa mendukung keberhasilan suatu usaha.
• Bagi Anda yang sering bepergian atau berjalan-jalan, baik di dalam atau ke luar kota, coba perhatikan tempat-tempat disepanjang perjalanan Anda, banyak potensi usaha yang bisa dilihat, semisal kerajinan, makanan atau minuman khas daerah, dan sebagainya yang bisa menginspirasi dan merupakan ide usaha bagi Anda, serta cobalah sesekali meluangkan waktu untuk berbicara atau ngobrol-ngobrol dengan mereka para pemilik usaha tersebut.
• Dan tentu saja masih banyak cara lain yang bisa ditempuh, termasuk salah satunya adalah dengan cara berselancar di internet seperti ini, dimana informasi dari seluruh penjuru dunia bisa dicari, termasuk informasi yang berkenaan dengan peluang usaha.
Ketiga, tentukan pilihan Anda
Apakah Anda telah menemukan sebuah peluang usaha yang tepat bagi Anda? Jika telah mempunyai daftar beberapa peluang usaha yang sekiranya sesuai bagi Anda, dan Anda pun telah melakukan survey sebelumnya, maka sudah waktunya Anda untuk menentukan sebuah pilihan usaha. Sebelum menentukan salah satu jenis usaha yang paling tepat, maka lakukan analisis terhadap daftar usaha tersebut, untuk memudahkan peluang usaha mana yang akan Anda pilih.
• Analisa Sektor Usaha. Apakah sektor usaha tersebut merupakan salah satu dari keinginan Anda. Beri urutan, dan usaha yang paling Anda minati letakkan di urutan paling atas.
• Analisa Modal Usaha. Berapa besar modal yang diperlukan untuk usaha tersebut. Berapa modal yang Anda miliki, atau berapa modal dari sumber lain.
• Analisa Keuntungan. Berapa besar keuntungan yang bisa diperoleh dari usaha tersebut berkaitan dengan seberapa besar kebutuhan hidup Anda. Kalau masih kurang, masih bisakah memilih usaha lain atau menambahkan jenis usaha yang lain. Analisa prospek. Pelajari keadaan jenis usaha tersebut saat ini dan untuk masa yang akan datang. Dari sekian daftar usaha, mana yang memberikan prospek terbaik. Sebelum mengambil keputusan terakhir, cobalah periksa kembali kriteria dari setiap pilihan. Tanyakan kepada orang-orang yang telah berpengalaman, serta mintalah pendapatnya mana kira-kira usaha yang palingtepat dan sesuai bagi Anda beserta alasannya. Tapi ingat, apapun pendapat teman Anda, yang menjadi pertimbangan utama Anda adalah tetap keinginan dan kemampuan Anda, karena Andalah yang paling mengenal potensi diri anda, serta Anda-lah yang akan menjalankan usaha tersebut. Apalagi jika usaha tersebut berkaitan dengan hobi Anda, apapun yang terjadi.., Anda akan selalu enjoy melakukannya.





2.3 FUNGSI –FUNGSI MANAJER
Fungsi manajer dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Ø  Perencanaan
Ø  Pengorganisasian
Ø  Kepemimpinan
Ø  Pengendalian

1.      PERENCANAAN
            Fungsi perencanaan (planning) mencerminkan persiapan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghadapi kondisi-kondisi bisnis dimasa mendatang. Sebagai langkah pertama dalam proses perencanaan, perusahaan akan membuat pernyataan misi (mission statement) yang akan menjabarkan tujuan utamanya. Kebanyakan misi bersifat umum.
Rencana Strategis. Rencana strategis (strategic plan) mengidentifikasikan fokus bisnis utama perusahaan untuk periode jangka panjang. Rencana lebih terperinci daripada pernyataan misi perusahaan. Rencana strategis biasanya juga meliputi tujuan dan strategi yang dapat digunakan untuk mewujudkan misi perusahaan. Setelah perusahaan menentukan misinya, maka perusahaan dapat mengembangkan berbagai rencana untuk mencapai misi tersebut. Misi perusahaan dapat berubah dari waktu ke waktu.
Perencanaan Taktis. Manajer puncak dan manajer menengah juga terlibat dalam perencanaan taktis (tactical planning) atau rencana skala kecil (diatas satu atau dua tahun) yang konsisten dengan rencana strategi (jangka panjang) perusahaan. Perencanaan taktis biasanya berfokus pada periode jangka pendek, seperti misalnya tahun depan atau sekitar itu. Para manajer akan menilai kondisi perekonomian, permintaan umum akan berbagai produk, tingkat persaingan diantara perusahaan yang memproduksi produk tersebut, dan perubahan-perubahan teknologi.
Perencanaan Operasional. Perencanaan operasional (operational planning) menentukan metode-metode yang akan digunakan dalam waktu dekat nanti (misalnya tahun depan) untuk mencapai rencana-rencana taktis. Sebuah perusahaan rencana taktisnya adalah untuk meningkatkan penjualan, rencana operasional dapat menyebutkan cara-cara bagaimana perusahaan tersebut bisa meningkatkan penjualan. Jadi, rencana operasional bisa menyebutkan adanya kenaikan jumlah dana yang dialokasikan untuk iklan dan perekrutan tenaga penjualan tambahan. Tujuan operasional sedikit banyak tergantung pada tujuan jangka panjang perusahaan. Ketika perusahaan melakukan perencanaan operasional, mereka harus mengikuti kebijakan-kebijakan yang telah mereka buat, atau panduan mengenai bagaimana pekerjaan tersebut dilakukan. Kebanyakan kebijakan mengandung prosedur, atau langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengimplementasikan suatu kebijakan.
Perencanaan kontinjensi. Beberapa rencana perusahaan mungkin tidak dapat difinalisasi sampai kondisi-kondisi bisnis tertentu terpenuhi. Karena alasan ini, perusahaan akan menggunakan perencanaan kontinjensi (contingency planning); yaitu, perusahaan membuat rencan-rencana alternatif untuk berbagai kemungkinan kondisi bisnis yang terjadi. Implementasi rencana itu akan bergantung pada kondisi bisnis yang terjadi. Beberapa perencanaan kontinjensi dilakukan untuk mempersiapkan perusahaan menghadapi kemungkinan krisis yang dapat terjadi.
Hubungan diantara Fungsi-fungsi Perencanaan. Rencana taktis akan tergantung pada rencana strategis dan rencana operasional didasarkan pada rencana taktis. Rencana kontinjensi menawarkan rencana alternatif yang dapat dipertimbangkan disamping rencana operasional jika terjadi situasi-situasi tertentu (misalnya permintaan atas produk yang lebih rendah atau lebih tinggi daripada yang diantisipasi sebelumnya).
2.      PENGORGANISASIAN
            Fungsi pengorganisasian (organizing) meliputi organisasi karyawan dan sumber daya-sumber daya lainnya melalui cara yang konsisten dengan tujuan perusahaan. Setelah tujuan perusahaan dibuat (dari fungsi perencanaan), sumber daya akan diperoleh dan dikelola untuk mencapai tujuan tersebut. Fungsi pengorganisasian terjadi secara kontinu pada sepanjang hidup perusahaan. Fungsi ini khususnya memiliki arti penting bagi perusahaan yang sering melakukan restrukturisasi atas operasinya. Perubahan-perubahan organisasional seperti misalnya penciptaan jabatan baru atau promosi seorang karyawan dapat sering dilakukan. Perubahan-perubahan seperti ini bahkan dapat menyebabkan perlunya dilakukan revisi pada alokasi pekerjaan karyawan yang jabatannya tidak berubah.

3.      KEPEMIMPINAN
Fungsi kepemimpinan (leading) adalah proses memengaruhi kebiasaan-kebiasaan orang lain demi mencapai tujuan bersama. Proses ini dapat meliputi komunikasi mengenai pekerjaan yang diberikan kepada karyawan dan kemungkinan metode-metode yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan penugasan-penugasan tersebut. Fungsi kepemimpinan tidak hanya berhubungan dengan instruksi-instruksi mengenai bagaimana menyelesaikan suatu pekerjaan, namun juga insentif untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut secara benar dan cepat. Salah satu metode yang dapat memotivasi karyawan adalah dengan mendelegasikan wewenang dengan memberikan tanggung jawab yang lebih besar pada karyawan, sehingga dapat mendorong karyawan untuk lebih membanggakan pekerjaan dan meningkatkan harga diri mereka. Agar manajer dapat menjadi pemimpin yang efektif, mereka perlu memiliki inisiatif (initiative), yaitu kemauan untuk mengambil tindakan. Manajer yang memiliki banyak keahlian namun kurang memiliki inisiatif dapat menjadi tidak begitu efektif.
Gaya Kepemimpinan. Meskipun semua manajemen memiliki gaya kepemimpinan mereka masing-masing, gaya-gaya tersebut biasanya dapat diklasifikasikan menjadi autokrasi, bebas kendali, atau partisipatif. Manajer yang menggunakan gaya autokrasi tetap mempertahankan wewenang penuh dalam pengambilan keputusan : karyawan tidak memiliki atau hanya memiliki sedikit masukan. Manajer yang autokrasi mungkin percaya bahwa para karyawan tidak dapat memberi masukan yang memberikan kontribusi pada keputusan yang diambil. Manajer yang menggunakan gaya manajemen bebas kendali mendelegasikan sebagian besar wewenangnya pada para karyawan. Gaya ini adalah lawan ekstrim dari gaya autokrasi. Para manajer bebas kendali mengomonikasikan tujuan pada para karyawan namun membolehkan karyawan untuk memilih bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. Dalam gaya kepemimpinan partisipatif atau disebut juga demokratis, para pemimpin menerima beberapa masukan karyawan namun biasanya menggunakan wewenang yang mereka miliki untuk mengambil keputusan. Gaya ini mensyaratkan seringnya komunikasi anara manajer dan karyawan. Manajer memperkenankan para karyawan menyampaikan pendapat mereka tapi tidak memaksa karyawan untuk membuat pengambilan keputusan yang penting.

4.      PENGENDALIAN
            Fungsi pengendalian (controlling) melibatkan pengawasan dan evaluasi pekerjaan. Mengevaluasi pekerjaan, manajer sebaiknya mengukur kinerja sebagai perbandingan dengan standar dan ekspektasi yang telah mereka tentukan. Jadi, fungsi pengendalian akan menilai apakah rencana-rencana yang dibuat dalam fungsi perencanaan telah tercapai. Fungsi pengendalian memungkinkan dilakukannya evaluasi secara kontinu sehingga perusahaan dapat memastikan bahwa ia telah mengikuti arah yang diinginkan untuk mencapai rencana strategisnya.
Pengendalian oleh Investor. Tata kelola perusahaan melibatkan pengawasan atau tata kelola oleh manajemen perusahaan. Manajer puncak secara tidak langsung dikendalikan oleh proses tata kelola perusahaan. Investor dari perusahaan terbuka mencoba untuk memastikan bahwa manajer membuat keputusan-keputusan yang efektif yang akan memaksimalkan kinerja dan nilai perusahaan. Investor memiliki pengaruh atas manajemen karena mereka dapat menyampaikan keluhan kepada dewan direksi atau kepada para eksekutif jika manajer membuat keputusan yang buruk.
Pengendalian atas Pelaporan. Tujuan lain dari proses pengendalian adalah untuk memastikan pelaporan yang akurat dalam perusahaan. Investor memiliki kendali atas manajemen sebuah perusahaan dengan meninjau laporan keuangan yang diterbitkan secara triwulanan oleh perusahaan. Beberapa perusahaan terbuka telah menggunakan prosedur-prosedur pelaporan yang secara sengaja membesar-besarkan pendapatan atau laba selama jangka waktu tertentu. Pelaporan yang tidak akurat seperti ini dapat menyesatkan investor yang mencoba untuk mengawasi manajemen perusahaan dengan membuat manajemen terlihat lebih baik daripada kondisi yang sebenarnya.




2.4 Analisa Usaha
BROWNIES

                       
2.4.1 Tujuan Rencana Usaha
            Tujuan melakukan usaha ini adalah dalam rangka memenuhi tugas kewirausahaan. Disamping itu juga melatih keahlian dalam marketing. Sehingga kami bisa mendapatkan pengalaman dan pelajaran dari tugas ini. Agar nanti di saat kami terjun di lapangan sudah terbiasa menghadapi konsumen. Keahlian marketing sangat penting dimiliki oleh setiap pengusaha agar bisa memasarkan produknya, sehingga mampu bersaing dengan produk-produk lain. Usaha kami ini kami lakukan lebih bertujuan untuk menambah pengalaman dan belajar berkomunikasi dengan konsumen.

2.4.2 Produk dan Latar Belakang Usaha
            Brownis ini berbentuk persegi panjang yang diatasnya terdapat misis. Untuk bahannya sudah tentu mengandung coklat. Brownis ini kami tidak memproduksi sendiri, melainkan memesan pada orang, untuk kemudian kami jual kembali. Adanya misis yang ada di atas brownis ini bertujuan agar rasa brownis terasa lebih manis dan bisa menarik konsumen karena brownis jadi kelihatan lebih cantik dan menarik. Kami memilih brownis karena makan ini bisa dinikmati oleh semua kalangan baik tua maupun anak-anak, sehingga kami lebih mudah untuk memasarkannya.

2.4.3 Analisa SWOT
Ø  Strength (Kekuatan)
1.      Produk mempunyai tekstur agak basah sehingga kelihatan padat, tetapi bila di gigit tidak keras (empuk).
2.      Terdapat misis diatasnya sehingga bisa menambah manis rasa dari brownis.
3.      Bentuk yang agak besar, sehingga konsumen akan lebih tertarik karena kelihatan lebih berisi.
Ø  Weakness (Kelemahan)
1.      Karena ini makanan basah, sehingga tidak bisa bertahan lama.
2.      Bentuk yang agak besar ini disamping bisa menjadi kelebihan, tetapi bisa saja menjadi kelemahan produk kami. Ini dikarenakan konsumen akan merasa agak kenyang setelah memakan produk ini, dan setelah itu mereka tidak membeli lagi.
3.      Kendala kami juga terletak dalam kemasan, selama ini kami memasarkan produk ini tidak menggunakan kemasan, tetapi cukup menggunakan wadah untuk tempatnya.
4.      Karena ini masih dalam tahap belajar, jadi pemasaran masih menjadi kendala utama, pembagian waktu antara kuliah dengan usaha.
Ø  Opportunity (Peluang)
1.      Sekarang ini bisnis kuliner dinilai sangat menguntungkan, karena makanan ini setiap hari dibutuhkan oleh orang.
2.      Makanan ini juga ini termasuk makanan yang cukup mengenyangkan, sehingga orang-orang yang sedang malas makan nasi bisa saja melirik produk kami ini untuk sekedar mengganjal perut.
3.      Penelitian banyak mengatakan bahwa coklat bisa mengembalikan mood yang tidak baik menjadi baik kembali, mungkin karena terpengaruh pernyataan tersebut orang-orang akan memilih produk kami ini.
Ø  Threat (Ancaman)
1.      Adanya pesaing yang mempunyai produk sama tetapi memiliki kelebihan dalam kemasan, bentuk, dan rasa. Ini bisa menyebabkan penjualan produk kami ini menurun dan bisa saja tersingkirkan.
2.      Karena produk ini tidak memproduksi sendiri, jadi kami tidak bisa menuruti kemauan konsumen.
3.      Adanya anggapan coklat bisa menyebabkan kegemukan, mungkin sebagian orang akan sedikit menjauhi produk kami ini.

2.4.4        Segmentasi pasar
            Semua kalangan dan semua usia dari tua sampai muda baik perempuan maupun laki-laki. Karena produk kami ini rasanya manis jadi semua kalangan menyukainya.

2.4.5        Target Pasar
            Penggemar makan manis terutama dan penggila coklat. Karena ini termasuk makanan universal jadi target pasarnya semua kalangan.

2.4.6        Positioning pasar
            Karena produk kami ini kami bawa keliling jadi kami membawakan pasar kami pada konsumen. Konsumen tidak perlu mencari produk seperti ini, tetapi kami yang membawanya pada mereka. Ini lebih menarik minat konsumen dikarenakan konsumen akan merasa lebih terbantu tidak perlu repot-repot jalan untuk mencarinya.

2.4.7        Strategi Pemasaran (4P)

1.      Product (Produk) :
a)      Bentuknya persegi panjang,
b)      Diatas terdapat misis,
c)      Rasanya manis,
d)     Teksturnya agak basah, padat berisi.
2.      Price (Harga)
a)      Harganya murah dan cukup terjangkau,
b)      Harga yang terjangkau sehingga semua kalangan mampu membelinya,
c)      Harga Rp. 1.000/biji tetapi dengan ukuran yang lumayan besar.
3.      Place (Tempat)
a)      Pemasarn yang dilakukan langsung pada konsumen, jadi tempat pemasarannya tidak terbatas, bisa dimana saja,
b)      Tempat pemasaran lebih ditujukan pada tempat keramaian sehingga produk lebih mudah dilihat oleh banyak orang dan kami tidak perlu banyak menawarkan pada orang satu per satu.
4.      Promotion (Promosi)
a)      Promosi langsung pada konsumen,
b)      Dari mulut ke mulut.

2.4.8        Struktur Organisasi

·         Manajer, Pemasaran                :           M. Jalaludin Z.
·         Keuangan, Pemasaran             :           Khafid Fadhli

2.4.9        Analisa Biaya
Modal Awal                            :           Rp. 40.000
Pembelian 2 kotak brownis     :           Rp. 20.000
Laba Penjualan                        :                                   Rp. 4.000
Pembelian 4 kotak brownis     :           Rp. 40.000
Pembelian Plastik                    :           Rp. 1500
1 kotak brownis x 1500          :                       Rp. 18.000
3 kotak brownis x 1000          :                       Rp. 36.000
Laba Penjualan                        :                                   Rp. 12.500
Pembelian 11 kotak brownis   :           Rp. 110.000
10 kotak brownis x 1000        :                       Rp. 120.000
1 kotak brownis x 1500          :                       Rp. 18.000
Laba Penjualan                        :                                   Rp. 28.000
Pembelian 3 kotak brownis     :           Rp. 30.000
2 kotak brownis + 6 x 1000    :                       Rp. 30.000
6 brownis x 1500                    :                       Rp. 9.000
Laba Penjualan                        :                                   Rp. 9.000
Pembelian 4 kotak brownis     :           Rp. 40.000
Pembelian Plastik                    :           Rp. 1500
2 kotak brownis x 1500          :                       Rp. 36.000
2 kotak brownis x 1000          :                       Rp. 24.000
Laba Penjualan                        :                                   Rp. 18.500
Pembelian 3 kotak brownis     :           Rp. 30.000
Pembelian Plastik                    :           Rp. 1500
15 brownis x 1500                  :                       Rp. 22.500
21 brownis x 1000                  :                       Rp. 21.000
Laba Penjualan                        :                                   Rp. 12.000
Pembelian 3 kotak brownis     :           Rp. 30.000
Laba Penjualan                        :                                   Rp. 6.000
Pembelian 2 kotak brownis     :           Rp. 20.000
5 kotak brownis x 1500          :                       Rp. 7.500
19 kotak brownis x 1000        :                       Rp. 19.000
Laba Penjualan                        :                                   Rp. 6.500
Pembelian 3 kotak brownis     :           Rp. 20.000
3 kotak brownis x 1000          :                       Rp. 36.000
Laba Penjualan                        :                                   Rp. 6.000
Pembelian 4 kotak brownis     :           Rp. 40.000
4 kotak brownis x 1000          :                       Rp. 48.000
Laba Penjualan                        :                                   Rp. 8.000
Pembelian 4 kotak brownis     :           Rp. 40.000
Pembelian Plastik                    :           Rp. 1.500
1 kotak brownis x 1500          :                       Rp. 18.000
3 kotak brownis x 1000          :                       Rp. 36.000
Laba Penjualan                        :                                   Rp. 12.500
Biaya Operasional                   :           Rp. 20.000
 

Laba Total                               :                                   Rp. 103.000   













BAB III
PENUTUP


3.1            Kesimpulan

            Pemilihan jenis usaha sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan, dikarenakan dalam pemilihan usaha kita akan setiap hari menjalankan usaha tersebut dan melakukannya berulang-ulang. Usaha yang kita lakukan harus dipilih berdasarkan bakat atau hobi yang kita miliki, sehingga dalam kita menjalankan usaha kita tidak akan mengalami kebosanan yang disebabkan kita melakukannya terus-menerus. Kebosanan pasti datang menghampiri setiap pengusaha, itu sebabnya kita harus memilih usaha yang sesuai dengan diri kita, agar dalam menjalankan usaha kita melekukannya dengan senng hati dan bosan tidak mudah menghampiri dalam diri kita. Usaha akan terasa menyenangkan dan seakan-akan apabila kita tidak melakukannya akan terasa tidak enak, usaha tersebut sudah seperti kebutuhan yang harus kita jalani. Ini juga berpengaruh terhadap antusias dan semangat kita dalam menjalankan usaha yang kita jalani, terutama dalam pengambilan keputusan agar tidak terjadi kesalahan.
            Dengan adanya kegiatan usaha yang kami jalankan itu bisa menjadi pengalaman dan pelajaran untuk menjalankan usaha ke depannya. Bagaimana menghadapi konsumen, mencari peluang, mengambil resiko, keahlian manajemen, dll. Kehlian dalam kewirausahaan tidak bisa dimiliki dalam sekali percobaan, tetapi harus diasah dan sering dilakukan agar menjadi terbiasa melakukannya. Memberikan pengalaman dan pelajaran bahwa usaha itu tidak semudah yang kita bayangkan, disana pasti ada kendala yang harus kita hadapi. Dengan tekad yang kuat dan kerja keras usaha yang kita jalankan pasti bisa maju dan berhasil. Memulai memang sulit, tetapi mempertahankan lebih sulit lagi.
















Daftar Pustaka




Madura, Jeff.2009.Introduction to Business “edisi 4”.Jakarta: Salemba Empat.
www.google.com/menentukan jenis bisnis yang sesuai dengan bakat dan keahlian



































LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar